Aksi kolektif adalah proses
pengambilan keputusan bersama untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara (Nugroho,
2006).
Sedangkan Marshal (1998) diacu dalam Knox dan Gupta (2000) mengartikan
aksi kolektif sebagai aksi yang dilakukan oleh sebuah kelompok, baik secara
langsung atau atas nama organisasi, dalam mencapai apa yang oleh anggota
kelompok itu dianggap sebagai kepentingan bersama. Aksi kolektif dilaksanakan
secara sukarela oleh partisipannya yang membedakannya dengan usaha kolektif
oleh kelompok – kelompok pekerja yang
dibayar.
Aksi kolektif diperlukan
ketika isu pengelolaan sumber daya alam meliputi integrasi spasial pada
tingkatan yang lebih tinggi. Pengelolaan kehutanan, irigasi, dan perikanan
adalah kegiatan – kegiatan yang secara spasial mencakup wilayah yang luas,
karena itu kebutuhan untuk melakukan aksi kolektif lebih besar (Knox dan Gupta
2000).
Definisi
aksi kolektif menurut beberapa ahli
1.
Horton
dan Hunt (1984) berpendapat bahwa aksi kolektif ialah mobilisasi berlandaskan
pandangan yang mendefinisikan kembali tindakan sosial.
2.
Cohen
(1992) berpendapat bahwa aksi kolektif ditandai oleh aksi yang tidak tersusun,
spontan, emosional, dan tidak dapat diduga, individu-individu yang terlibat
dalam perilaku kolektif tanggap terhadap rangsangan tertentu yang mungkin
datang dari orang lain dan bersifat khusus.
3.
Milgram
dan Touch (1977) berpendapat bahwa aksi kolektif ialah aksi yang lahir secara
spontan, relatif, tidak terorganisir serta hampir tidak bisa diduga sebelumnya,
proses kelanjutannya tidak terencana dan hanya tergantung pada situasi timbal
balik yang muncul dikalangan para pelakunya.
Dasar
Aksi Kolektif Dalam Dunia Nyata
Aksi
kolektif adalah proses pengambilan keputusan bersama untuk kepentingan
masyarakat, bangsa, dan Negara.Aksi kolektif senantiasa melibatkan organisasi
untuk mendesain aturan-aturan main dan melaksanakan aksi kolektif yang
disepakati, menggalang proses partisipasi,
dan menegakan aturan-aturan yang telah diterima, yang dianggap akan
memberikan manfaat bagi kelompok.
Perilaku kolektif mencoba
menjelaskan tentang kemunculan aksi sosial. Aksi sosial merupakan sebuah gejala
aksi bersama yang ditujukan untuk merubah norma dan nilai dalam jangka waktu
yang panjang. Pada sistem sosial seringkali dijumpai ketegangan baik dari dalam
sistem atau luar sistem. Ketegangan ini dapat berwujud konflik status sebagai
hasil dari diferensiasi struktur sosial yang ada. Teori ini melihat ketegangan
sebagai variabel antara yang menghubungkan antara hubungan antar individu
seperti peran dan struktur organisasi dengan perubahan sosial.
Ciri-ciri
prilaku kolektif yaitu:
1.
Dilakukan
oleh sejumlah orang
2.
Tidak
bersifat rutin
3.
Dipicu
oleh beberapa rangsangan
BENTUK
DAN CONTOH PERILAKU KOLEKTIF DAN PENYIMPANGANNYA
Bentuk penyimpangan sosial tersebut dapat
dihasilkan dari adanya pergaulan atau pertemanan sekelompok orang yang
menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau tidak mau terkadang harus
ikut dalam tindak kenakalan atau kejahatan kelompok.
Bentuk penyimpangan kolektif :
1.
Tindak
Kenakalan
Suatu kelompok yang didonimasi oleh
orang-orang yang nakal umumnya suka melakukan sesuatu hal yang dianggap berani
dan keren walaupun bagi masyarakat umum tindakan trsebut adalah bodoh, tidak
berguna dan mengganggu.
Contoh penyimpangan kenakalan bersama yaitu
seperti aksi kebut-kebutan di jalan, mendirikan genk yang suka onar, mengoda
dan mengganggu cewek yang melintas, corat-coret tembok orang dan lain
sebagainya.
2.
Tawuran
/ Perkelahian Antar Kelompok
Pertemuan antara dua atau lebih kelompok yang
sama-sama nakal atau kurang berpendidikan mampu menimbulkan perkelahian di
antara mereka di tempat umum sehingga orang lain yang tidak bersalah banyak
menjadi korban. \
Contoh : tawuran anak sma 70 dengan anak sma
6, tawuran penduduk berlan dan matraman, dan sebagainya.
3.
Tindak
Kejahatan Berkelompok / Komplotan
Kelompok jenis ini suka melakukan tindak
kejahatan baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terbuka. Jenis
penyimpangan ini bisa bertindak sadis dalam melakukan tindak kejahatannya
dengan tidak segan melukai hingga membunuh korbannya.
Contoh : Perampok, perompak, bajing loncat,
penjajah, grup koruptor, sindikat curanmor dan lain-lain.
4.
Penyimpangan
Budaya
Penyimpangan kebudayaan adalah suatu bentuk
ketidakmampuan seseorang menyerap budaya yang berlaku sehingga bertentangan
dengan budaya yang ada di masyarakat. Contoh : merayakan hari-hari besar negara
lain di lingkungan tempat tinggal sekitar sendirian, syarat mas kawin yang
tinggi, membuat batas atau hijab antara laki-laki dengan wanita pada acara
resepsi pernikahan, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar